kata-kata hikmah..

Pesan Luqman Hakim pada anaknya, Hai anakku, bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun, biarkanlah dia yang mengharap sesuatu darimu

Rabu, 5 November 2008

resah dan rohani

pernahkah kita terfikir
kenapa meskipun segala keperluan, segala keinginan kita dapat kita penuhi, segala cukup bagi kita... punya tempat berlindung, keluarga yang bahagia, makanan dan keperluan segalanya mencukupi, namun hati masih gundah gulana...
kadang-kala bila kita melihat orang2 sekeliling kita ketawa dan berwajah ceria, kita rasa sangat cemburu... kenapa kita masih risau...
bila kita memandang lebih jauh lagi, memikirkan betapa bahagia dan mudahnya orang-orang kaya yang hidup mewah serba ada, kita terkilan nasib kita tidak ditentukan begitu..
sebaliknya, orang2 yang kaya mewah itu merasakan orang2 kebanyakan yang masuk pejabat jam 9 balik jam 5 petang adalah sangat beruntung kerana tak perlu memikirkan masalah2 berat seperti mereka, maka kita rasa lebih baik saja bersederhana atau bolehjadi saja kita katakan lebih baik begitu, sekurang-kurang hidup mewah, mau apapun dapat meski banyak masalah kerana masalah sentiasa memburu kita walau di mana pun..
kadangkala, kita lihat sekeliling kita, rasa baik saja jadi kucing yang tak perlu susah memikir hal-hal yang rumit lagi memeningkan... asal saja cukup makan dan dibelai tiap hari..
kadangkala, kita lihat sekeliling.. kita rasa tiada apa yang kita inginkan lagi tapi hati kita masih susah.. masih resah...
kadangkala, kita lihat sekeliling.. mereka sangat khusyuk dan sangat tenang walhal amalan ketaatan kita lebih dari mereka tapi hati kita tetap juga resah gelisah ..

ketahuilah wahai saudara-saudaraku sekalian..
itu kerana tidak lain tidak bukan, kerana roh kita haus dahaga dan kelaparan..
kadangkala kita percaya, kita yakin kita mencukupkan keperluan rohani kita dengan zikrullah, solat yang tak pernah ditinggalkan, amalan sedekah, membayar zakat dan malahan ada antara kita sering melakukan umrah dan haji hampir setiap tahun, tapi hati belum dapat tenang dan masih memikir banyak yang tidak kena... masih belum puas... kenapa??!!!

pernahkah kita fikirkan apakah santapan rohani yang kita berikan sebagai juadah kepada roh kita mencukupi, lazat serta enak ?!

ataukah kita sering lupa memberinya makan, maka kerana itu juga hati kita sukar mendapat ketenangan hati?!

ataukah kita merasakan makanan yang diberi itu sudah cukup membuatnya kenyang, sedangkan kita lupa jasmani kita selalu saja kehabisan tenaga, apalagilah rohani...

bukankah jasad kita juga pandai meminta & memilih makanan yang enak untuk memberikan nafsu kita kenyang, tubuh kita sihat dan bertenaga ?!
begitu jugalah roh kita...

wallahualam...

Tiada ulasan: